Annyeong Chingudeul ^.^ Kang So Hwi imnida :)

Super Junior :)

Super Junior :)
No Other :)

Rabu, 22 September 2010

Kyuhyun, Please Don't Go :"(

Fanfic request Velin eonni^^

Kyuhyun.. please don’t go

Annyeong.. Cho Kyuhyun imnida. Aku tinggal dikeluarga yang unik, menarik, asik, dan tidak neko-neko. Selain itu, kedua hyungku sangat sabar menghadapiku yang nakal. Nakal dalam arti apa? Nakal dalam arti sekolah. Aku sering membolos sekolah. Kau tau? sekolah itu membosankan.. hhh.. baiklah.. jangan membahas soal aku..

Hyungku yg paling tua bernama Cho Kibum. Ia mahasiswa Universitas Seoul jurusan seni. Ia sangat menyukai acting. Aku suka ngomel-ngomel kalau dia suka acting dikamar mandi.. tapi, dia adalah hyung yg paling mengerti aku. Aku suka dia.

Lalu, hyungku yg nomor dua bernama Cho Changmin. Ni dia hyung yg suka tidak sabaran jika melihat tingkahku. Tapi, meski begitu, ia juga sabar menghadapiku.

Namun, terkadang aku suka bingung. Kenapa aku merasa tidak mirip dengan kedua hyungku ini?

Pertama : Kibum hyung sangat suka seni. Lalu, kedua : Changmin hyung juga suka seni.

Sedangkan aku? Aku hanya suka bermain game, betah duduk didepan layar televisi hanya untuk bermain PS.

Tapi, aku tidak pernah mempedulikan hal ini.

Semoga saja akan terus seperti ini. Hanya ada aku, Kibum, dan Changmin hyung.

Suatu hari disiang bolong..

“ya! CHO KYUHYUN! JANGAN LARI KAU!!” guru BP nampaknya kembali melakukan aktivitasnya, menangkap siswa yang hendak bolos. Dan saat itu, kyuhyun tertangkap basah sedang memanjat pagar sekolah. Guru BP itu mengejar-ngejar kyuhyun depan sekolah sampai lampu merah. Tapi, usahanya gagal. kyuhyun sudah berhasil masuk kedalam bis.

**

Kyuhyun terengah-engah, namun senyuman evil terlihat diujung bibirnya.

Aku berhasil. Seperti biasa.

Suasana bis saat itu tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa orang.

Kyuhyun duduk dibangku paling belakang, mengambil i-podnya, dan mulai mendengarkan musik.

**

“ah benarkah? Baiklah pak.. nanti akan kutegur dia..”

Changmin menutup telfonnya dengan tatapan kesal.

Lagi-lagi anak itu! Huh!

Changmin meninggalkan kampus dengan tergesa-gesa, mencari kibum kekelas seni.

**

“kyuhyun-ah! Kenapa kau membolos lagi? Kau sudah bosan hidup?” changmin memulai interogasinya. Kyuhyun masih terus menatap layar TV dengan serius, fokus dengan permainannya.

“kyuhyun-ah.. jawab pertanyaan changmin..” tegur kibum masih dengan nada lembut.

Namun, kyuhyun tetap diam.

“sudah berapa kali kau bolos terus? Kau maunya apa, kyu? Jawab aku!” changmin mulai marah.

“aaah! Kalah kan?!” kyuhyun nampak terkejut karena permainannya kalah, wajahnya kecewa. Lalu, ia melirik kearah kedua hyungnya.

“kan kalian sudah tau kalau aku ini tidak suka sekolah disitu! Disitu, tidak enak! Gurunya galak semua!” omel kyu. Wajahnya tidak kalah serius dari changmin.

“lalu, kau ingin dimana?” tanya kibum, lembut.

“entahlah.. yg pasti, aku tidak suka disana. Aku ingin sekolah negeri! Bukan swasta! Lagipula, mereka pasti bukan menjadi sekolah unggulan lagi, karena akulah bibit unggulan itu! Mereka membutuhkanku kan? Huft, buat apa aku sekolah yg hanya mempunyai bibit unggulan satu orang?! Sekolah norak!” kyuhyun membanting stik PS dan berjalan kekamarnya.

Changmin dan kibum menarik napas.

“changmin-ah..”

“aku memang tau itu, tapi sekolah negeri kan jauh? Ck, anak itu banyak maunya!”

“changmin-ah.. kau tau kan? Kyu memang anak yg seperti itu.. dia pintar, tapi malas. Hh.. seandainya ia mau mengerti kita..” kibum mengelus dadanya. Mereka sangat sabar menghadapi dongsaengnya itu karena apa? Kyuhyun adalah anak penitipan dari orang tuanya, yg sudah meninggal 10 tahun lalu.

**

Keesokan paginya, kyuhyun masih tertidur pulas dikasur yg empuk. Matanya sembab, tandanya ia habis menangis. Matahari pagi memasuki kamar kyu melalui celah-celah gorden yg terbuka. Matanya membuka sedikit. “sudah pagi?” gumamnya.

Ia pun masuk kekamar mandi.

--

“selamat pagi hyung..” kyuhun turun dengan santainya kelantai bawah. Duduk dimeja makan dengan santai, seakan tidak terjadi apa-apa.

“kau masih bisa santai?” changmin menggoda.

Kyuhyun tersenyum, senyumnya yg biasa.

Akhirnya sarapan pagi berlangsung dengan hikmat. Tak ada yg membuka suara satu sama lain. Hanya suara air panas yg mendidih.

**

Sesampainya disekolah, kyu dimarahi kepala sekolah habis-habisan. Ini ocehan yg sudah biasa ia dengarkan.

Aku heran, kenapa aku tidak dikeluarkan saja? Ck, bapak ini banyak omongnya!

“kau harus mengerti kondisi kami, nak kyuhyun..”

Kyuhyun mendengarkannya, namun tampangnya seakan don’t care.

“baiklah, kau boleh kembali kekelas..”

Kyuhyun berjalan meninggalkan ruang kepala sekolah.

Ck, bapak tua yg ocehannya hanya bualan!

--

Karena ulahnya kyuhyun yg semakin menjadi, changmin sudah tidak tahan menghadapinya.

Sesampainya dirumah..

BRAK. Changmin membanting pintu depan.

Kibum dan kyuhyun yg sudah ada dirumah, terkejut.

“changmin-ah! Kau kenapa?!” kibum bertanya dengan nada tinggi. Jantungnya naik turun.

“minggir hyung! Aku sedang berurusan dengan adik tidak tau terima kasih itu!”

Kyuhyun masih santai duduk didepan permainannya.

Changmin berjalan menuju ruang tengah dan mematikan TV itu.

“ya! Hyung! Apa-apaan kau?!” kyuhyun kesal.

“apa-apaan?! Seharusnya AKU YG BICARA BEGITU! Jadi hari ini kau membolos lagi?” changmin sudah tidak bisa mengendalikan emosinya.

Kyuhyun memalingkan wajahnya. Ia mengeluh.

“ck, bukan urusanmu.” Jawabnya dingin.

Tanpa diduga-duga, changmin memukul kyuhyun. Itu membuat kibum marah.

“CHO CHANGMIN! APA-APAAN KAU?!” kibum berusaha menengahi.

“minggir hyung!! Aku sedang berurusan dengan dia!!”

“tapi bukan ini caranya!!” kibum semakin marah.

“aaah biar dia tau, kalau kelakuannya itu sudah KETERLALUAN!!”

Kyuhyun masih terdiam dilantai, sambil memegangi ujung bibirnya yg berdarah.

“TAHAN EMOSIMU, TAHAN!!” lagi-lagi kibum mencoba untuk menenangkan.

Changmin mulai tenang.

“ck, sudahlah hyung.. kan sudah kubilang, aku tidak suka sekolah itu! Jadi, pindahkan aku!” ego kyu keluar lagi.

“ck, memangnya kau siapa? Beraninya memerintahku..”

Kibum membelalak. “CHANGMIN! Sampai kau mengatakan hal itu, aku bersumpah tidak akan pernah memaafkanmu!”

Kyuhyun penasaran, apa yg ingin dikatakan hyungnya itu.

“sudahlah hyung! Biar dia tau! kalau CHO KYUHYUN itu BUKAN adik kandung kita! Biar dia, tidak sewenang-wenang lagi!”

Dengan cepat, kibum memukul changmin. “SIALAN KAU!!”

DEG. Apa? Apa yg dikatakan changmin hyung barusan? Itu..fakta? jadi, aku..selama ini..?

Kyuhyun langsung berlari keluar rumah.

Kibum melihatnya dan mengejar kyuhyun.

“KYUHYUUUUUN!!”

---

Entah kenapa aku berlari meninggalkan rumah begitu saja. Tanpa mempedulikan kibum hyung yg berteriak memanggil namaku.

Tapi aku tidak peduli. Jadi, selama ini mereka hanya berpura-pura menyayangiku? Shit! Aku benci mereka! Aku berlari secepat yg aku bisa, menjauhi rumah itu, dan tibalah aku ditempat yg belum pernah aku datangi.

**

Dimana ini? Sudah berapa lama aku berlari? Kenapa tiba-tiba ada dihutan? Daerah apa ini? Apa aku tersesat? Matahari sudah tidak terlihat. Omona.. ini sudah malam! Dan, aku tersesat?! Tenang kyuhyun..tenang.. kau pasti bisa melewati malam ini dengan tidur beratap langit.

Beberapa menit kemudian, aku mendengar suara aneh.

Suara apa itu? Oh itu perutku. Aku kelaparan -,-

Mataku, kenapa buram begini? Tiba-tiba ingatanku hilang begitu saja.

**

“tuan, kau tidak apa-apa?” siapa dia? Yeoja yg manis.

“kau tidak apa-apa?” aku membukakan mata.

Dimana aku? Tempat apa ini?

“ah, ini rumahku.. maaf jika jelek..” yeoja itu merendahkan diri.

Bukan kok bukan karena rumah ini. Tapi aku bingung kenapa aku tiba-tiba disini.

“aku..kenapa..”

“tadi kumenemukanmu ditengah hutan, dan kau pingsan.” Jelas yeoja itu.

Aku masih bingung dengan apa yg terjadi, kenapa aku bisa pingsan..

KLUYUUUUK~

“hahahahaha kau lapar rupanya^^ akan kuambilkan makanan, tunggu yaa..” yeoja itu..tertawa mendengar suara perutku? Huft, memalukan! Disaat seperti ini? Tapi, senyuman yeoja itu..sangat manis..

Beberapa menit kemudian, ia datang membawa makanan.

“maaf ya kalau hanya ada ini..” ucap yeoja itu.

“ah, tidak apa-apa..” jawabku, gugup.

Aku pun memakan makanan itu dengan lahap. Ia, hanya memperhatikanku sambil tersenyum.

--

“huaaah kenyangnya!” aku mengulet. Ini pertama kalinya aku makan-makanan desa! Biasanya, jika kibum hyung memasakan makanan ini, aku pasti marah-marah. Tapi, kenapa tidak dengan yeoja itu?

“hahaha, ceritakan padaku kenapa kau bisa sampai dihutan ini..” yeoja itu menghampiriku seraya tersenyum.

Kenapa sih dia suka tersenyum?

“hm, yah.. biasa.. masalah keluarga.. jadi.. yah..”

Kenapa aku gugup?!

“kau gugup berbicara denganku?”

Hah? Kok..dia..bisa..tau?

“anggap saja aku temanmu. Teman dekatmu. Jadi, kau boleh cerita apapun padaku.”

Kata-kata yg seperti sihir, aku menceritakan semuanya.

**

“uuhm jadi begitu.. kau dengan changmin-ssi sangat keras kepala dong..” ”huaah! Bukan begitu! Aku hanya tidak terima! Kenapa mereka bisa membohongiku? Selama 18 tahun! Coba deh kau bayangkan..” aku sangat exited menceritakannya pada gadis ini, entah kenapa.

“iyaiya aku mengerti.. jadi, kau kabur? Tapi, bukan berarti saying mereka kepadamu itu palsu..”

Aku mengeryitkan dahi.

“iya.. sepertinya, mereka melakukan itu karena mereka saying padamu, jadi takut memberitau hal yg sebenarnya. Apalagi sikapmu yg kurang meyakinkan kepada mereka, kesabaran changmin-ssi habis, dan BRAR! Terbukalah semuanya..”

Dia..menasehatiku? kenapa dia bisa menasehatiku? Padahal, kita baru kenal.

“ah mian! Apa aku terlalu berterus terang? Mian mian mian aku kebelakang dulu!” yeoja itu berlari keluar kamar.

Tidak kok. Dia tidak salah. Dia memang benar. Apa memang dari awalnya ini salahku??

**

Malam tiba. Aku masih berada dirumah itu. Ck, kenapa aku masih bertahan disini?

Lebih baik aku keluar dan melihat-lihat rumah gubuk ini.

Ketika sampai diruang tengah, memang seperti rumah biasa. Tidak ada keramik. Semuanya tanah. Apa gadis ini miskin sekali ya?

Lalu, ia mencari-cari gadis itu. Didalam rumah sepi, tidak ada orang. Kemana gadis itu?

Setelah itu, ia keluar. Diluar ramai. Tapi, tidak seramai dilingkungan rumahnya. Banyak orang-orang yg sedang mengobrol ataupun ada beberapa anak yg bermain bola.

Aku menemukannya. Disela-sela orang yg menonton bola itu. Wajahnya ceria sekali. Ia bernyanyi-nyanyi dengan penduduk yg lain.

Matanya melihat kearahku dan mendatangiku.

“ada apa?” tanyanya.

Aku menggeleng. “hanya ingin mnghirup udara segar.” Aku berasalan.

Dia tersenyum, lagi. “ ayo gabung dengan yg lainnya^^” ia menarik tanganku. Aneh, aku tidak bisa menolak. Aku diajak kekerumunan orang-orang itu, mereka sangat ramah kepadaku. Bahkan, mereka menginginkan aku bernyanyi. Akhirnya, aku bernyanyi.

**

“kau suka dengan keadaan rumahku?” tanyanya padaku saat semuanya sudah mulai sepi.

Aku bingung ingin menjawab apa.

“hmm.. enak.. rumahmu nyaman..”

“hh.. sepertinya tidak. Maaf ya.. soalnya aku tinggal sendiri..^^”

“mwo? Kemana orang tuamu?”

“mereka sudah meninggal saat setahun yg lalu.”

“aah..maaf..” aku merasa tidak enak.

“gwenchana^^ tapi aku tidak pernah merasa sendirian. Disini banyak orang yg menemaniku seharian. Meskipun terkadang mereka sibuk, tapi aku tetap mensyukurinya^^” Ya Tuhan! Kenapa rasanya ada perasaan tidak enak didadaku? Aku merasa bersalah dengan kedua hyungku. Apa mereka mencariku?

Hening sesaat. Kami tenggelam dalam fikiran masing-masing.

“aku yakin, kedua hyungmu itu tidak membencimu. Mereka malah menyayangimu.”

Ucapnya seketika memecah keheningan.

“benarkah? Aku tidak yakin…”

“coba deh kau lihat langit itu.. banyak bintang kan? Apa mereka tau kalau mereka kesepian? Meski tidak mempunya saudara kandung? Oke, mereka bintang. Tapi, mari kita anggap mereka manusia. Apa mereka merasa kesepian? Tidak. Mereka tidak pernah kesepian, karena masih ada banyak orang yg mengerti mereka. Itu yg patut disyukuri.” Ucapnya panjang lebar.

Entah kenapa air mataku menets.

“hei jangan menangis! Aku salah kah? Maaf >.<” ia menepuk-nepuk pundakku. Aku tidak merespon. Hanya terhanyut dalam tangisanku.

Hyung.. mianhae..

--

Keesokan paginya, aku memutuskan untuk pulang. dengan diantar oleh tetangga yeoja itu dan tentu saja, yeoja itu ikut mengantar.

Sesampainya dikota..

“dari sini aku bisa sendiri.. kamsa hamnida..” aku membungkuk kepada bapak setengah baya yg mengantarku.

“baiklah.. ini tandanya pertemuan terakhir kita.. sampai jumpa lagi..” pamit gadis itu dan pergi.

Entah kenapa dadaku sakit melihat kepergian yeoja manis itu.

“ya ampun! Kenapa aku tidak pernah bertanya siapa namanya?!”

--

Aku tiba didepan rumah itu. Hhh.. bagaimana nanti aku beralasan dengan hyung-hyungku? Jujur, aku tidak berani masuk.

Tenanglah karena kau tidak sendiri.

Aku teringat kata-kata yeoja itu.

Baiklah! Cho Kyuhyun! Hwaiting!

**

Setibanya didalam..

Ada kibum dan changmin hyung yg sedang duduk melamum diruang tengah. Mereka terkejut melihat kedatanganku.

“kyuhyun-ah!!” kibum hyung langsung berlari memelukku.

Hhh.. aku rindu pelukan ini..

Ia nampaknya menangis.

“mian..hyung..” hanya itukah yg bisa aku katakana?

Kulihat changmin hyung masih terdiam ditempatnya.

Dia..masih marah kah?

Lalu, kibum hyung melepaskan pelukannya dan mengantarkan aku kepada changmin hyung.

“changmin-ah.. bukannya harus ada yg kau sampaikan kepada kyuhyun?”

Changmin hyung melihat kearahku. Ia berdiri dan…memelukku?

“mianhae kyu..mian.. aku waktu itu emosi dan mengucapkan kata-kata itu.. tapi, kau tidak sendirian! Kau masih punya kami! Jadi, jngan pergi!” ia menangis. Ini pertama kalinya aku mendengar changmin hyung menangis. Tanpa terasa, air mataku juga jatuh kepipi. Ini sangat mengharukan.

Seminggu kemudian..

Aku sudah dipindahkan kesekolah yg kuinginkan. Awalnya, aku tidak mau karena tidak apa-apa aku sekolah disekolah swasta itu. Namun, changmin hyung tetap memindahkanku. Alhasil, disini lah sekolahku yg baru.

Aku gugup. Ini pertama kalinya aku masuk kekelas baruku.

Guru memperkenalkanku kepada murid-murid yg lain.

Mataku terhenti pada satu siswi. Dia kan…yeoja itu?

Aku duduk tepat dibelakangnya. Jadi, dia sekolah disini juga?

Guru mulai mengabsen kami. lalu..

“Lee Sungmin..”

Yeoja didepanku itu mengangkat tangannya.

Jadi namanya itu..sungmin ..

Istirahat tiba..

“Lee Sungmin!”

Yeoja itu menengok.

Ia tersenyum. “annyeong Cho Kyuhyun.. sudah tidak merasa sendirian lagi?”

Ini sungguh keajaiban yg nyata. Aku bisa bertemu dengannya lagi, adalah hari pertama sekolahku yg menyenangkan.

***************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please comment whatever you want :)